About Me

My photo
Don't let the reality ruins your dreams~

Follow Me

Tuesday, May 10, 2011

Sebuah Novel dan Sebungkus Paseo Mini


Ini bisa jadi sebuah kisah cinta biasa. Tentang sahabat sejak kecil, yang kemudian jatuh cinta kepada sahabatnya sendiri. Sayangnya, di setiap cerita harus ada yang terluka.

Ini barangkali hanya sebuah kisah cinta sederhana. Tentang tiga sahabat yang merasa saling memiliki meskipun diam-diam saling melukai.

Ini kisah tentang harapan yang hampir hilang. Sebuah kisah tentang cinta yang nyaris sempurna, kecuali rasa sakit karena persahabatan itu sendiri. 


A must read novel karya Wina Effendi.
Kesan pertama waktu membaca halaman-halaman awal sih biasa aja, gue cuma senyum-senyum sendiri sambil cekikikan: "Ababil banget!"
Beneran! Soalnya kisahnya tentang 2 sahabat -cewek-cowok- yang cewek yang awalnya masih kelas 2 SMP, (Niki) nanyain gimana rasanya jatuh cinta ke sahabat cowoknya itu (Nata), terus ditanggepin dengan dingin sama Nata-nya karena menurut dia cinta itu nggak penting.
Terus mereka beranjak dewasa, Niki yang tadinya boyish berubah jadi anak SMA centil yang ikut ekskul cheers, udah mulai suka dandan, pokoknya gitu. Sedangkan Nata sendiri nggak banyak berubah, dia tetep jadi cowok dingin dan doyan dengerin musik bahkan nyiptain lagu. Mereka tetap bersahabat sampai dateng murid baru di SMA mereka, namanya Annalise, blasteran gitu, dan anaknya model senior yang terkenal banget, Vidia Rossa, nah Niki yang kebertulan ngefans banget sama Vidia Rossa jadi excited banget sama anak baru ini, nggak kayak anak blasteran yang baru lainnya dan merasa paling hebat dan jadi sombong karena kaya raya, Annalise disini justru sangat pendiam dan cenderung menyendiri, dia bahkan menolak tawaran Helena, ketua cheers yang populer banget di SMA mereka buat langsung masuk ke team cheers tanpa seleksi. Annalise yang tadinya belum pernah punya sahabat perlahan-lahan mulai membuka diri terhadap Nata dan Niki. Jadilah mereka bertiga bersahabat. Ada benih-benih cinta diantara mereka.

Lalu, silahkan baca sendiri novelnya, bukan tugas saya menceritakan seluruh isinya disini muhahahaha.

Sebenernya tujuan gue menulis ini adalah ngga ada tujuannya, cuma buat iseng aja. Tehehee~
Mungkin karena gue tertarik dengan beberapa kalimat yang diucapkan Annalise ke Nata dibawah ini:



"Cinta itu nggak memiliki. Semua orang bebas merasakannya, menyimpannya. Tapi kalau kamu takut untuk mengakuinya, selamanya kamu bisa terperangkap di dalamnya."

Gue jadi mikir, apa bener cinta itu nggak memiliki? Kalau iya, kenapa orangtua gue saling memiliki kalau mereka saling mencintai?

LOL oke mungkin ini terdengar childish, gue tau cinta nggak harus memiliki dalam beberapa hal yang memang benar-benar nggak mungkin /cough seperti cinta gue pada Jonghyun kecuali kalau tiba-tiba dia dateng ke sini cough/
TAPI... lagi-lagi ada 'tapi' (ngomong sama gue emang susah nemuin ujungnya :p) bukannya 

"It always seems impossible until it's done"
??

Rumit bukan?

Terus ini, ada lagi yang menarik buat gue, kata-katanya Klaudie, adeknya Niki:

"Gak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini. Yang ada hanya orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya"

Crap! Gue nyaris nangis ngetik ini, abis tiba-tiba lagunya SNSD-My Best Friend yang main di handphone gue
:'|

Begitu baca kalimatnya Klaudie tiba-tiba gue inget Asha. 

Gue lanjut baca, dan berhenti di kalimat yang diucapin Nata ke Niki:

"Persahabatan itu nggak memilih. Persahabatan bukan didasari oleh gender, usia, motif, atau apapun itu. Persahabatan yang tulus gak harus punya alasan."

Gue ketawa, apa alasan gue bersahabat sama Asha?
Kalo dipikir-pikir nggak ada. Bukan karena dia telah berhasil menarik gue menjadi Kpoppers, bukan karena dia telah berhasil mempertemukan gue dengan Jonghyun dan membuat gue tergila-gila setengah mati sama lelaki itu. Kita bersahabat seiring berjalannya waktu, dan ternyata waktu yang kita jalanin itu berhasil membuat kita semakin dekat sampai akhirnya kita bersahabat, itu aja.



Novel ini gue bilang bagus dan a-must-read karena ceritanya terus naik tanpa menjatuhkan imajinasi pembacanya. Alurnya bagus banget.
Terus, kenapa ada sebungkus Paseo mini? Iya, dia juga berpartisipasi karena selama membaca novel ini gue ingusan, kenapa ingusan soalnya gue nangis!!

(Kenapa? Mau ketawa? Iya ketawa aja gapapa)

Ngga tau kenapa kayaknya cerita ini tuh ajaib banget dan mengena di hati gue sampe nyessss gitu rasanya.
Gue melahap novel ini semalaman, empat setengah jam dengan Refrain dan mata merah karena abis nangis campur ngantuk plus ingus meler-meler. Untung ada Paseo! Makanya, pake Paseo! (nggak, gue nggak dibayar sama Paseo)

Ini ada lagi yang gue suka. Lupa ini siapa yang ngomong:
"Karena cinta tidak ingin bertahan dalam hati dua orang yang tidak menginginkan hal yang sama. Karena jika salah satunya tidak memiliki ruang yang cukup untuk cinta, maka cinta itu akan beranjak pergi."


Cieeeeeeeeeeeeeee~ dalem banget nggak sih? Kok gue nggak gitu ngerti artinya ya? Hehehe...
Yaudah pokoknya gitu kutipan-kutipan favorit gue dan kesan-kesan yang gue dapatkan setelah membaca novel ini.

Gue juga dapet pesannya:

"Mungkin memang nggak ada persahabatan yang sempurna di dunia ini. Lagian apa sih yang sempurna? Yang sempurna cuma Tuhan kok. Tapi minimal ada orang-orang yang berusaha mempertahankan persahabatan itu sendiri. Gue bersyukur gue termasuk salah satunya. Itu juga udah cukup. Persahabatan yang baik itu nggak egois. Bersedia melepas sahabatnya buat mengejar mimpi-mimpinya meskipun itu berarti harus membiarkan jarak 'nyelip' diantara mereka. Melepas bukan berarti membiarkan dia pergi begitu aja lalu melupakan dan mencari sahabat baru. Itu dodol namanya. Melepas artinya membiarkan dia pergi dari sisi kita tapi tidak pernah menggantikannya di hati kita. Cukup jelas, toh?
Lagi, tentang cinta, kalau kamu suka sama seseorang, bilang! Kalau susah (emang susah sih), minimal tunjukkin! Nanti kayak Nata, lho, gondok sendiri sama Niki dan Oliver hihihi."


Last and maybe the least, coba baca deh bukunya, gue ngasih rating sembilan setengah dari sepuluh.
Novel ini udah lama sih, tahun 2010 apa ya keluarnya? Duh, lupa. Ini buku minjem juga sih soalnya bukan punya gue.
Jhehehehehe~ 

No comments:

Post a Comment